Friday 24 October 2014

Pencerahan dari Jihad Bani Israel

Pencerahan dari Jihad Bani Israel
إضاءة من جهاد بني إسرائيل

Kisah Thalut

Orang-orang Thalut adalah kelompok orang yang beriman daripada Bani Israel yang mengawal diri mereka atas perintah Allah SWT, Dan Allah SWT tidak pernah meninggalkan mereka yang mengawal diri mereka pada perintah-Nya kecuali melapangkan (menyenangkan) mereka. Kerana mereka enggan menerima Ketuanan Manusia (Hakimiyah Al-Nas) dan pilihan raya untuk memilih seorang raja bagi mereka, bahkan mereka yang memohon dari Allah SWT, untuk melantik seorang Raja bagi mereka. Karena sesungguhnya, mereka beriman dengan Ketuanan Allah (Hakimiyah Allah) SWT, dan mereka tidak redha dengan pilihan kesyaitanan (ala syaitan) terhadap perkara tersebut, iaitu Ketuanan Manusia (Hakimiyah Al-Nas):

﴿أَلَمْ تَرَ إِلَى الْمَلأِ مِنْ بَنِي إِسْرائيلَ مِنْ بَعْدِ مُوسَى إِذْ قَالُوا لِنَبِيٍّ لَهُمُ ابْعَثْ لَنَا مَلِكاً نُقَاتِلْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ هَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ أَلَّا تُقَاتِلُوا قَالُوا وَمَا لَنَا أَلَّا نُقَاتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَقَدْ أُخْرِجْنَا مِنْ دِيَارِنَا وَأَبْنَائِنَا فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ تَوَلَّوْا إِلَّا قَلِيلاً مِنْهُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ﴾

{Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: "Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang di jalan Allah". Nabi mereka menjawab: "Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang". Mereka menjawab: "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari anak-anak kami?". Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zalim.} [Surah Al-Baqarah 2:246]

Walau bagaimanapun, adakah mana-mana kumpulan orang mukmin yang tidak terdapat orang-orang munafik? Oleh itu orang-orang munafik-lah yang membantah perintah Allah SWT:

﴿وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ اللَّهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوتَ مَلِكاً قَالُوا أَنَّى يَكُونُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ أَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِنَ الْمَالِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ وَاللَّهُ يُؤْتِي مُلْكَهُ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ﴾

{Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.} [Surah Al-Baqarah 2:247]
             
Akibatnya, Thalut berangkat dengan Mujahidin untuk berperang di jalan Allah dan untuk meninggikan Kalimah Allah:

﴿فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوتُ بِالْجُنُودِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ مُبْتَلِيكُمْ بِنَهَرٍ فَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّي وَمَنْ لَمْ يَطْعَمْهُ فَإِنَّهُ مِنِّي إِلَّا مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً بِيَدِهِ فَشَرِبُوا مِنْهُ إِلَّا قَلِيلاً مِنْهُمْ فَلَمَّا جَاوَزَهُ هُوَ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ قَالُوا لا طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ بِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ قَالَ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلاقُو اللَّهِ كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ﴾

{Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka dia adalah pengikutku". Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya". Orang-orang yang meyakini bahawa mereka akan menemui Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar".} [Surah Al-Baqarah 2:249]
                 
Kemudian, datang ujian Ilahi untuk membedakan yang baik dari yang jahat, dan untuk menunjukkan keutamaan orang-orang yang utama (yang melepasi ujian) dari kumpulan orang yang beriman ini:

{... "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan."...}

Ia bukanlah masalah dahaga dan minum air, sebaliknya ia adalah masalah iman kumpulan ini kepada Allah dan Waliy Allah dan Khalifah-Nya di bumiNya dan penyerahan kepadaNya dan mematuhiNya, dan masalah dengan pertolongan Allah, dan pembukaan [Kemenangan] dari Allah kepada orang beriman dengannya dan  menetapkan Khalifah-Nya di bumiNya.

Jadi kumpulan-kumpulan ini muncul di medan perang; kumpulan yang yakin dengan perintah Allah, mereka yang berada dalam kelompok ini tidak peduli dengan kematian atau kematian yang akan menimpa mereka {... Orang-orang yang meyakini bahawa mereka akan menemui Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. "...}. Dan kumpulan lain yang kakinya menggigil bila melihat betapa besarnya tentera Jalut, tetapi mereka berperang menentang kemunduran dalam diri mereka. Manakala kumpulan ketiga telah kehilangan pertempuran dalam diri mereka, dan tidak menemukan selain daripada pembicaraan tentang kekalahan mereka, kerana sesungguhnya mereka telah dikalahkan dari dalam: {... mereka berkata, "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya. "...}.




No comments:

Post a Comment